- Diposting oleh : MI Ma'arif Gintungreja
- pada tanggal : 5/03/2025
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan bagian penting dari pendidikan di MI Ma’arif Gintungreja. Tidak hanya sebagai wadah pengembangan bakat dan minat siswa, tetapi juga sebagai sarana pembentukan karakter, disiplin, serta kerja sama. Salah satu ekstrakurikuler yang paling digemari siswa adalah ekstrakurikuler rebana, sebuah kegiatan seni musik islami yang sarat nilai religius dan budaya.
Sejak pertama kali dibentuk, ekstrakurikuler rebana di MI Ma’arif Gintungreja telah menjadi ajang pembinaan seni religi yang menghidupkan semangat cinta sholawat di kalangan siswa. Setiap pekan, dentuman rebana dan lantunan sholawat menggema di halaman sekolah, menciptakan suasana damai dan menyejukkan hati.

Sejarah dan Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler Rebana
Ekstrakurikuler rebana mulai diadakan secara rutin sejak tahun 2020 dan terus berkembang hingga kini. Kegiatan ini bertujuan untuk:
-
Menumbuhkan kecintaan siswa terhadap Rasulullah SAW melalui sholawat.
-
Mengembangkan potensi seni musik Islami di kalangan siswa.
-
Melatih kekompakan, kerja sama, dan tanggung jawab dalam kelompok.
-
Meningkatkan percaya diri siswa dalam tampil di depan umum.
-
Menanamkan nilai-nilai keislaman dalam bentuk yang menyenangkan dan kreatif.
Dengan rebana, siswa tidak hanya belajar teknik menabuh alat musik, tetapi juga mendalami makna sholawat yang mereka lantunkan.
Proses Latihan: Belajar Musik Islami Secara Menyenangkan
Kegiatan ekstrakurikuler rebana dilaksanakan setiap hari Jumat sore, setelah pelajaran inti selesai. Latihan dilakukan di ruang aula atau di halaman sekolah tergantung cuaca. Pelatih rebana merupakan guru internal yang memiliki latar belakang seni musik religi, dibantu oleh alumni yang pernah tergabung dalam grup rebana sekolah.
Berikut adalah alur kegiatan latihan rebana:
1. Pemanasan dan Doa Pembuka
Setiap latihan dimulai dengan pembacaan doa bersama agar kegiatan berjalan lancar dan diberkahi. Dilanjutkan dengan pemanasan ringan seperti latihan ketukan dasar dan tepukan tangan agar otot tangan tidak kaku.
2. Latihan Dasar Teknik Menabuh Rebana
Bagi siswa pemula, pelatih mengajarkan teknik dasar:
-
Cara memegang rebana dengan benar
-
Irama dasar (duff, dum tak, dan variasi)
-
Ketukan sinkron antara anggota kelompok
Latihan dasar ini penting agar tabuhan rebana terdengar serasi dan tidak sumbang.
3. Menghafal dan Melantunkan Sholawat
Setelah teknik tabuhan dikuasai, siswa mulai berlatih menyanyikan sholawat. Beberapa lagu yang sering dilatihkan antara lain:
-
Sholawat Badar
-
Ya Hanana
-
Sholatullah Salamullah
-
Allahul Kafi
Siswa diajak untuk memahami arti dari sholawat yang mereka nyanyikan agar tidak hanya hafal, tapi juga menghayati.
4. Latihan Koreografi dan Formasi Tampil
Sesi ini dilakukan menjelang kegiatan pentas seni atau lomba. Siswa diajarkan cara membentuk formasi panggung yang menarik, menyamakan gerakan tubuh saat memainkan alat, serta mengatur ekspresi agar lebih percaya diri saat tampil.
5. Evaluasi dan Motivasi
Di akhir latihan, pelatih memberi evaluasi, koreksi tabuhan yang kurang tepat, dan memberi semangat agar siswa terus berkembang. Tak jarang, kegiatan ditutup dengan makan bersama sebagai bentuk kebersamaan dan kekeluargaan.
Fasilitas dan Peralatan Pendukung
Sekolah menyediakan beberapa perangkat rebana lengkap, termasuk:
-
Rebana ukuran kecil dan besar
-
Mikrofon dan pengeras suara saat tampil
-
Seragam khas rebana saat pentas (berwarna putih dan hijau)
-
Buku kumpulan lirik sholawat
Selain itu, sekolah juga berupaya menjaga peralatan tetap dalam kondisi baik dan menyediakan tempat penyimpanan khusus.
Prestasi dan Penampilan Rebana MI Ma’arif Gintungreja
Kelompok rebana MI Ma’arif Gintungreja tidak hanya aktif latihan, tapi juga sering tampil dalam berbagai acara, seperti:
-
Pentas seni akhir tahun
-
Peringatan Maulid Nabi dan Isra Miraj
-
Haflah Akhirussanah
-
Lomba rebana antar madrasah di tingkat kecamatan
Pada tahun 2024 lalu, tim rebana MI Ma’arif Gintungreja berhasil meraih juara harapan 1 lomba rebana tingkat kecamatan Sidareja, sebuah prestasi yang membanggakan. Momen tersebut menambah semangat siswa untuk terus mengasah kemampuan mereka.
Salah satu siswa anggota rebana, Najwa, mengatakan, “Saya senang ikut rebana karena bisa belajar sholawat, tampil di depan orang banyak, dan bisa punya banyak teman. Rasanya bangga kalau bisa ikut lomba dan pakai seragam rebana.”
Manfaat Ekstrakurikuler Rebana Bagi Siswa
Kegiatan ini memberikan banyak manfaat, baik secara spiritual, sosial, maupun akademik. Di antaranya:
-
Menumbuhkan cinta kepada Nabi Muhammad SAW
Siswa terbiasa melantunkan sholawat dengan penuh penghayatan. -
Meningkatkan konsentrasi dan koordinasi motorik
Bermain alat musik melatih otak dan tangan bekerja secara sinkron. -
Membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab
Siswa diajarkan pentingnya hadir tepat waktu dan menjaga alat musik. -
Mengembangkan rasa percaya diri
Siswa lebih berani tampil di depan umum dan berbicara di hadapan banyak orang. -
Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kerja tim
Dalam rebana, kekompakan adalah kunci keberhasilan sebuah pertunjukan.
Dukungan Guru dan Orang Tua
Kesuksesan ekstrakurikuler rebana tak lepas dari dukungan penuh para guru dan orang tua siswa. Guru selalu memberi ruang dan waktu untuk latihan, bahkan memberi motivasi saat menjelang penampilan atau lomba.
Orang tua juga turut memberikan dukungan moral dan material, seperti menyediakan konsumsi saat latihan bersama atau membantu transportasi saat ada lomba di luar sekolah.
Kerja sama yang solid ini menciptakan ekosistem belajar yang sehat, positif, dan menyenangkan bagi siswa.
Rencana Pengembangan Ekstrakurikuler ke Depan
Ke depan, MI Ma’arif Gintungreja berencana untuk:
-
Membentuk tim rebana inti untuk mewakili sekolah dalam event besar
-
Menambah variasi alat musik pendukung seperti bass dan keyboard
-
Mengadakan latihan gabungan dengan madrasah lain
-
Mengikuti festival rebana tingkat kabupaten
Dengan semangat dan antusiasme siswa yang tinggi, kegiatan rebana akan terus menjadi kegiatan unggulan yang membanggakan.
Penutup: Harmoni Musik dan Pendidikan Karakter
Ekstrakurikuler rebana MI Ma’arif Gintungreja adalah contoh nyata bagaimana seni dapat menjadi media pendidikan yang efektif. Melalui tabuhan rebana dan lantunan sholawat, siswa diajak mencintai budaya Islami sekaligus mengasah keterampilan sosial dan spiritual mereka.
Lebih dari sekadar hiburan, rebana membentuk karakter: disiplin, cinta damai, kerja sama, dan percaya diri. Kegiatan ini pun menjadi bagian dari ikhtiar sekolah dalam mencetak generasi yang berakhlak mulia, kreatif, dan berprestasi.